Selasa, 12 Oktober 2010

pentingnya training ESQ buat remaja

Setiap orang memiliki bakat dan minat yang harus diberi ruang dan wadah untuk dikembangkan dan diberdayakan agar lahirlah generasi-generasi yang mampu berkontribusi positif secara total di lingkungan masyarakat, guna membangun peradaban dan kebudayaan yang baik di kehidupan yang terus berkembang di zaman modern ini.
Perkembangan pola pikir dan kebudayaan yang terjadi sekarang ini, tidak selamanya memberi dampak positif bagi masyarakat umum, terkhusus umat islam sendiri. Proses penerimaan nilai-nilai baru juga harus dengan fermentasi ketat, tidak dengan mudah menerima setiap budaya yang masuk.
Dampak dari perkembangan zaman ini melahirkan istilah-istilah baru yang sangat dekat dengan pemerasan energi manusianya. Modernisasi, westernisasi, dan globalisasi. Dan seakan mendapat gelar penting manusia-manusia ini bangga dengan gelar “masyarakat modern” yang disandangnya.
Berangkat dari usaha pemenuhan kebutuhan masyarakat modern ini dengan segala tuntutannya, akhirnya merambah ke ranah pemerasan dan perbudakan para tenaga kerja. Maka manusia pun dianggap sebagai obyek sempurna yang seakan didesain dan dirakit ulang untuk bekerja keras dalam pemenuhan kebutuhan tersebut, dan bak pesulap setiap lahir kebutuhan baru maka manusia rakitan ini harus sebisa mungkin menyediakan sarana kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat modern ini.
Secara tidak langsung budaya kompetisi berlaku pula disini, karena siapa yang bisa berkontribusi aktif maka dialah yang akan bertahan dan bahkan mampu menjadi penguasa dari setiap proses pemenuhan kebuituhan masyakrakat modern tersebut.
Budaya berkompetisi dalam zona yang seperti ini, akan mampu mengarahkan manusia menjadi pesaing satu sama lain. Dalam kompetisi, tidak akan pernah memandang teman ataupun saudara, semua saling bersaing untuk menduduki posisi menjadi pemenang, bahkan terkadang akan manghalalkan segala cara untuk menjadi pemenang.
Meskipun serentetan penjelasan di atas telah mengindikasikan dampak negatif dari lahirnya budaya baru yang berkembang, namun tidak sedikit pula manusia yang benar-benar bisa memanage dirinya untuk mengambil setiap nilai-nilai positif dari perkembangan tersebut. Bukan semata berpikir serakah dengan keuntungan sebesar-besarnya.
Kepemilikan nilai-nilai spiritualitas yang tinggi menjadi penting dalam hal ini. seperti yang dinyatakan Jefri Lang dalam bukunya Aku Beriman maka Aku Bertanya bahwa setiap manusia memerlukan pengakuan kekuatan supranatural untuk bisa mengendalikan dirinya. Yang dalam pengertian lain dimaknai; pentingnya nilai bertuhan sebagai alat pengendali diri.
Pernyataan tersebut cukup menguatkan pernyataan bahwa, membekali diri dengan kecerdesan intelektual dan emosional saja tidaklah cukup untuk membentengi diri dalam mengelola setiap budaya baru yang masuk. Melainkan nilai-nilai spiritualitas inilah yang akan menjadi alasan untuk menolak atau menerima budaya tersebut.
Sekolah-sekolah Menengah kejuruan menjadi sekolah yang berperan aktif dalam mencetak generasi yang ingin berkontribusi secara total dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat modern. Namun tidak semua SMK mampu melahirkan generasi yang benar-benar mampu mengambil nilai-nilai yang pisitif dari setiap budaya baru yang masuk. Banyak diantaranya yang hanya mempersiapkan skill untuk mempekerjakan siswanya setelah lulus nanti. Padahal mestinya dengan berbagai resiko dari modernisasi, generasi tersebut juga mampu mengintergrasikan kecerdasan intelektual dan spiritualnya agar tidak mudah terseret arus budaya yang penuh dengan persaingan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar