Minggu, 17 Oktober 2010

naluri bertuhan, dari siapa?

tak ada yang menyuruh kita berdoa kepada Allah..

Jefri lang, seorang mantan atheis yang akhirnya memutuskan untuk jadi muallaf setelah membaca tafsir surat al-baqharah ayat 31-38 (tentang penciptaan adam)
Di sebuah pagi yang menyenangkan, saat bersepeda dengan putri kecilnya berusia 9 tahun, Aisyah.
sebuah pertanyaan yang cukup berbobot dilontarkannya dari mulut kecilnya, “bi, kenapa sih kita harus berdoa pada Allah, dan siapa juga yang menyuruh kita berdoa padaNya?..”
Jefri hanya diam, sembari mencoba meyakinkan dirinya, bahwa pertanyaan itu benar2 terlontar dari putrinya.
“sayang, kau masih ingat saat abi sakit dan masuk ruang ICU?”
“iya..”, jawabnya dengan nada berduka
“apa yang kau lakukan saat itu saying?”
“aku berdoa”
“pada siapa?”
“pada Allah”
“lalu siapa yang menyuruhmu untuk melakukannya?”
“entahlah, aku hanya merasa ingin berdoa untuk abi”
Demikianlah sayang, manusia itu lemah, dan saat ia berada dalam kelamahan dan ketidak berdayaan, ia akan tahu dengan sendirinya, bahwa ada Dzat yang maha kuat yang akan menyelamatkannya. Ini dinamakan naluri bertuhan sayang..”
“lalu apa yang kau rasakan setelah berdoa?”
“aku hanya berharap, dan cukup tenang saat seusai berdoa”, jawabnya lugu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar